Manado,60detik.id–Aksi premanisme di Sulawesi Utara (Sulut) menurut beberapa kalangan warga mengalami penurunan,itu akibat dari intensnya kegiatan kamtibmas yang dilakukan oleh seluruh kesatuan Polres dalam naungan Polda Sulut,serta naiknyq tingkat kesadaran masyarakat terhadap perilaku sosial.
Tapi pernyataan di atas berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di antrian SPBU Ring Road ll,hal ini dikatakan sumber Jey Lapasian SH ,warga Pakowa.
Dirinya sempat melihat adu mulut antara sopir dan para preman.
“Preman bertato sepertinya menjaga jalur antrian,dan para sopir truk diminta bayaran sebesar 10 ribu rupiah demi mendapatkan bahan bakar jenis solar,”ucap sumber.
Warga pun yang melakukan antrian BBM merasa terancam akibat aksi para preman yang seakan sakti dalam melakukan modusnya.
“Sepertinya para preman ini sudah beraksi lama,karena sesuai info bahwa sering juga mereka pesta miras dilingkungan antrian SPBU tersebut,”beber sumber.
Dirinya pun berharap aparat kepolisian turun tangan,dan menertibkan kembali agar tidak ada aksi premanisme lagi di wilayah itu.
“SPBU itu masuk wilayah kepolisian Polres Minahasa Utara,dan bisa juga diambil alih oleh Polda Sulut jika Polres setempat tidak mampu melakukan operasi penertiban,kegiatan upeti liar itu harus segera dihentikan,”harap sumber.
Sumber pun meminta agar aparat pun tidak main mata dengan aksi aksi seperti ini.
“Jika mereka sulit ditertibkan indikasi negatif akan berhujung pada kredibilitas polri dalam hal ini,”tegas sumber.(01)