60detik.idManado-Tahun ini Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado tidak mengikuti program Wirausaha Merdeka (WMK) dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) RI Nadiem Makarim.
Pasalnya hingga 19 Mei 2024 yang merupakan batas waktu pengajuan proposal WMK ke Kemendikbud RI, diketahui Unsrat sudah tidak memasukkannya lagi.
Padahal untuk WMK 2023 lalu, Unsrat sukses membina 400 mahasiswa untuk menjadi calon wirausaha baru. Tahun ini kuota peserta mahasiswa untuk Unsrat menurut informasi bakal bertambah.
Lantas apa penyebabnya? Tersiar kabar ada oknum dosen bernisial ON yang juga merupakan petinggi di kampus Unsrat, meminta ‘fee’ 15 persen jika program ini berjalan.
Rektor Unsrat Prof Dr Berty Sompie geram dengan kelakuan oknum dosen tersebut dan akhirnya tidak memberikan surat penugasan kepada pihak penyelenggara.
Soal ‘fee’ 15 persen itu sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di kampus tersebut sejak akhir tahun 2023. Kabar yang beredar adalah dosen Jacklin S yang mendengar langsung permintaan ‘fee’ 15 persen dari ON.
Jaklin merupakan salah satu panitia dalam WMK Tahun 2023 lalu.
Beberapa waktu lalu hal ini sudah dikonfirmasikan langsung ke Jaklin, namun dia dengan tegas membantah soal permintaan ON.
“Saya justru baru dengar dari anda (wartawan),” ujar dia singkat belum lama ini.
Batalnya WMK Unsrat patut disayangkan. Karena sepanjang pelaksanaan di tahun 2023 lalu, program prioritas dari kementrian ini mulus berjalan.
Tahun lalu ada 400 mahasiswa yang menjadi peserta WMK Unsrat. Selain dari Unsrat, para mahasiswa ini berasal dari belasan perguruan tinggi di Sulut dan Kawasan Indonesia Timur seperti dari Kota Ternate, Maluku Utara.
M seorang mahasiswa peserta WMK Unsrat 2023 sangat menyayangkan batalnya WMK 2024. Menurutnya, Selasa (31/5/2024) padahal program tersebut membentuk mindset mahasiswa untuk menjadi wirausaha.
“Ini memberi manfaat bagi kami karena mengasah jiwa kewirausahaan kaum milenial. Ada soft skill yang bisa kami pelajari melalui program ini,” ujarnya
