Papua Selatan,60detik.id-Apes nasib beberapa Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Kabupaten Boven Digoel.Belum lama dilantik, demi menunjukan loyalitas kepada atasan,mereka pun terpaksa mengeluarkan upeti ratusan juta demi memenuhi kebahagian perjalanan pelesir Bupati HY dan YY mantan Bupati Boven Digoel.
“Keberangkatan YY dan HY memboyong keluarga ke Penang Malaysia diduga di danai oleh hasil jual beli jabatan oleh para kepala SKPD yang baru dilantik,dana taktis ilegal ini diprakarasai oleh istri YY yakni Ibu EL yang kerap menjadi penentu sebagian besar kebijakan daerah,”Ujar sumber yang enggan menyebutkan namanya kepada media ini.
Menariknya,tak hanya para esalon dua saja yang dilibas oleh sang Ibu EL,tapi dugaan kuat pun muncul bahwa pihak swasta SWJ pun memberikan donasi dengan jumlah yang lumayan fantastis.
“Ketika pihak swasta dilibatkan,dugaan gratifikasi pun ada dalam rangkaian ini, tentunya ada komitmen gelap demi memuluskan proyek di Boven Digoel untuk tahun anggararan APBD-Perubahan 2023 dan APBD Induk 2024,”tambah sumber lagi.
“Menariknya,Bupati terpilih HY hanya menjadi boneka YY,kabupaten ini dipimpin oleh 3 penguasa,satu bupati pilihan rakyat,satu lagi mantan bupati ,dan yang paling super power adalah istri dari mantan bupati,akibatnya proses roda pemerintahan dalam pengambilan keputusan menjadi rancuh dan dipenuhi intrik memperkaya diri,”ucap sumber.
Pihaknya pun berharap Aparat Penegak Hukum (APH) harus tanggap dengan praktek korupsi gratifikasi yang terus berulang dilakukan oleh para penguasa bebal ini.
“Ingat,hukum tabur tuai pasti ada.Saat anda mengambil hak rakyat itu akam menjadi sumpah serapah masyarakat miskin.PPATK harus dilibatkan,sebagai pintu masuk pihak Kejaksaan dan penegak hukum lainnya untuk memulai penyidikan, semoga mereka pun tidak main mata dengan hal ini demi mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap kalian,”harap sumber.(tim redaksi)
